Ceritanya selama 3 hari kemarin saya mengikuti training of trainer (ToT) read-aloud yang diselenggarakan oleh Read-Aloud Sidoarjo. Narasumbernya sudah pasti banyak yang kenal, karena beliaulah orang pertama yang bikin read-aloud atau membaca nyaring jadi booming di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan the one and only bu Roosie Setiawan.
Pada awalnya saya mau ikut ToT Read-Aloud tahun depan aja. Karena melihat jam berlangsungnya kegiatan, saya jadi mikir-mikir mau ikut. Takut nggak bisa ngikutin kegiatan dengan baik. Mana jam segitu adalah jam-jam rawan tidur siang. Karena biasanya kalo Hening tidur, saya juga ikutan tidur 😆. Selain itu takut Hening jadi nggak tidur siang karena ngeliat ibunya lagi madep HP.
Tapiii…. Ternyataaaaa….. Semua itu hanyalah ketakutan dalam pikiran saya saja 😆. Nyatanya ketika dilakoni, alhamdulillah semua lancar sampai hari terakhir. Alhamdulillah, Allah mudahkan 😍. Makasih buat Mbak Siffa, Admin RasDa, yang bilang, “Tolong nama Kak Emiria dimasukkan list ya.” Walau awalnya keder, karena terlalu overthinking. Tapi teteup daftar pas udah gajian 😆.
Alhamdulillah bini’mathi tathimussholihat. Semua berkat rahmat Allah, sehingga salah satu wishlist dari jaman kadal terwujud juga 🤣. Qodarullah pas ToT dilaksanakan, bertepatan dengan mas Dana shift siang. Jadinya saya bisa tidur dulu sebelum zuhur, bangunnya langsung seduh kopi biar matanya makin meleeeekk 🤣. Walau pas acara, saya nyimak sambil puk-puk Hening 🤣. Tapi alhamdulillah semua lancar hingga akhir.
Nikmatnya jadi emak emang begitu ya. Alhamdulillah~
Baidewei, ToT nya diselenggarakan secara daring via zoom selama 2 jam. 1,5 jam untuk mendengarkan pemaparan bu Roosie, setengah jam sisanya untuk tanya jawab. Tapi 2 jam itu nggak berasa sama sekali. Tau-tau udah dipenghujung acara.
Pada hari pertama, bu Roosie memaparkan hal-hal paling mendasar soal membaca nyaring yang merujuk dari buku The Read-Aloud Handbook karya Jim Trelease dan juga buku Membaca Nyaring karya bu Roosie sendiri. Oleh karenanya sebelum ikut ToT, baca dulu kedua buku tersebut yaa. Bukunya ada di iPusnas lho!
Lalu hari kedua ToT, lebih mind-blowing lagi. Pada hari kedua ini materinya lebih mendalam lagi. Bu Roosie menjelaskan tentang kenapa sih kita perlu melakukan membaca nyaring? Apa hubungan antara membaca nyaring dengan otak manusia? Bagaimana sih seharusnya membaca nyaring? Persiapan apa yang perlu dilakukan sebelum membaca nyaring? Dan bu Roosie mempraktikkan langsung cara membaca nyaring. Pada hari kedua ini mulai kelihatan deh kesalahan yang saya lakukan ketika membacakan nyaring buat Hening 😌.
Oleh karenanya saya bersyukur banget deh bisa ikutan ToT kali ini. Karena saya jadi tau apa yang harus saya perbaiki ketika membaca nyaring untuk Hening. Selain itu juga jadi memperluas pemahaman saya tentang membaca nyaring. Tentu saya juga berharap bisa memberi manfaat untuk orang lain nantinya. Semoga yaa, insyaa Allah.
Tapi, saran saya nih mah ya, mending ikutan ToT deh kalo ada kesempatan. Kalo belum sempat, ikut komunitas read-aloud yang ada di daerah temans sekalian. Komunitas read-aloud tersebar luas di seluruh Indonesia lho. Kalo belum ada di kotamu, bisa ikutan di kota tetangga ya. Yah, walaupun jadinya lebih banyak ikut kegiatan yang daring sih. Tapi nggak apa-apa. Karena dengan ikut komunitasnya jadi nambah teman, pengalaman dan juga pengetahuan.
Tulisan ini emang nggak ngespill materi saat ToT ya. Karena selain ingin bercerita pengalaman ikut ToT, juga ingin mengajak lebih banyak untuk ikut ToT. Tapi kalo mau diskusi sama saya, hayuk aja atuhlah ya. Gas ngeeenng. Wkwkwk.






Post a Comment
Post a Comment