Tok…tok…
Assalamu’alaikum, Hening!
Ceritanya saat ini ibu lagi ikut tantangan membuat surat untuk masa depan. Ibu rasa hal ini jadi kesempatan untuk menulis surat buat Hening 10 tahun mendatang. Saat ini Hening usianya 4 tahun. Kalau 10 tahun mendatang berarti usianya Hening insyaa Allah 14 tahun, yang berarti saat itu Hening sudah SMP. Wah, maa syaa Allah. Ibu jadi penasaran akan seperti apa ya Hening di 10 tahun mendatang? Tapi yang paling penting semoga Allah memberikan kita umur yang panjang ya, Nak. Biar kita bisa main bareng, ngobrol bareng, belajar bareng lebih lama lagi dan melakukan banyak hal lainnya bersama-sama.
Sejujurnya nggak ada alasan khusus kenapa ibu menulis surat untuk 10 tahun mendatang. Hanya saja dalam visinya ibu, kalo Hening baca surat ini pas Hening usia SMP tuh kan ada sensasi geli-gelinya gitu. Kayak, apaan sih bikin ginian. Wkwkwk.
Momen ini kayaknya bakalan asik ya untuk flashback dulu ketika Hening baru lahir. Ibu masih inget banget raut wajah ayah yang sumringah ketika nyamperin ibu ke ruang perawatan. Ayah bahagia luar biasa ketika tau anak yang ditunggu-tunggu lahir dalam keadaan sehat, selamat dan gemoy. Terus ayah cerita kalo pas Hening baru lahir nangisnya kenceeeeeenng banget. Alhamdulillah. Karena menjelang lahiran, ibu bilang ke Hening untuk nangis yang kencang. Biar ibu lega karena anak ibu lahir dengan selamat.
![]() |
| Hening waktu baru lahir |
Tapi sayangnya, setelah melahirkan Hening, ibu belum bisa langsung gendong Hening. Karena Hening dirawat di ruang bayi, sedangkan ibu di ruangan ibu sendiri. Soalnya waktu itu lagi covid, jadi oleh pihak rumah sakit, bayinya hanya boleh di ruang bayi. Ah, tapi nggak apa-apa. Tau Hening lahir dengan sehat dan selamat aja ibu udah bersyukur banget. Karena ibu nunggu hadirnya Hening di rahim ibu selama 2 tahun setelah kepergian mas Yusuf, kakaknya Hening. Ya, mas Yusuf kembali ke rumah Allah beberapa menit setelah dilahirkan. Lalu ibu menunggu nggak lama-lama amat sih, sampai akhirnya Allah menitipkan Hening di rahim ibu. Alhamdulillah. Namun ternyata masa menunggu hadirnya Hening adalah masa yang harus ibu dan ayah syukuri. Karena ternyata masa menunggu itu adalah rahmat dari Allah agar ibu dan ayah mempersiapkan diri jika amanah itu hadir kembali untuk kami.
Terima kasih ya Hening sudah memilih ibu dan ayah sebagai orang tuanya Hening. Tentu kami senang sekali diberi amanah Hening oleh Allah. Walau tentu kami banyak sekali kekurangannya. Maafkan kami ya, terutama ibu yang masih banyak kurangnya, masih suka ngomel, sering marah bahkan kadang berubah jadi Godzilla. Semoga setelah menulis surat ini, secara perlahan, ibu bisa berubah jadi ibu yang lembut kayak Nikita Willy. Ehem 😌
![]() |
| Waktu kita di stasiun Jombang |
Tanpa terasa, saat ibu menulis surat ini, anak ibu sudah berusia 4 tahun. Makin kesini anak ibu makin ceriwis, banyak tanya, banyak ingin tau, makin kritis, makin pintar dan makin banyak idenya. Senang deh bisa menghabiskan waktu sama Hening. Dengerin cerita Hening yang imajinatif, meski ibu roaming berat karena nggak ngerti 😆🙏. Maaf ya. Apalagi sekarang Hening makin banyak tanya. Ada aja pertanyaan Hening yang kadang ibu bingung jawabnya. Ih, tapi ibu senang sudah bisa sampai di fase ini.
Ibu jadi keinget, Hening pernah tanya sesuatu yang tabu di masyarakat kita. Gini nih percakapannya :
👧 : Kalo manusia, siapa yang melahirkan? Laki-laki atau perempuan?
🧕 : Ya, perempuan lah yang melahirkan.
👧 : Terus gimana cara melahirkannya?
🧕 : Melahirkannya lewat 2 jalan. Bisa lewat kemalu (istilah yang Hening gunakan untuk alat kelamin). Bisa juga lewat operasi.
👧 : Kalo ibu dulu lewat apa?
🧕 : Ibu lewat operasi. Nanti perutnya di bedah, terus bayinya dikeluarkan dari perut ibu. Terus Hening lahir deh.
👧 : Oh gitu. Coba aku liat perut ibu yang dioperasi. (Elus-elus bekas operasi ibu lalu dikecup. Unch! Manis sekali, Hening 😘)
Dulu ibu pikir, pertanyaan semacam ini agak serem jika ditanyakan oleh anak-anak. Tapi setelah dialami, ternyata nggak seserem itu. Karena ibu hanya perlu menjawab secara singkat, tapi mudah dimengerti Hening dan yang penting jujur. Tapi selanjutnya ada pertanyaan Hening yang bikin dag dig dug nih. Gini nih obrolannya :
👧 : Bu, gimana embrio itu bisa ada di perut?
🧕 : (Ibu berpikir keras) Hmmm, jadi ayah punya cairan yang bernama sperma. Cairan itu diberikan ke perut ibu. Terus 1 sel sperma itu tumbuh dan berkembang di rahim ibu. Makanya deh ada embrio. Terus jadi janin. Terus kalo udah waktunya lahiran, janinnya dilahirkan deh.
👧 : Oh gitu. Jadi dari embrio terus jadi adek bayi dalam perut yaa.
🧕 : Iya, betul. Tapi syaratnya harus menikah dulu. Kayak ibu dan ayah, kan menikah. Terus punya Hening deh.
👧 : Oh, gituuuu~
Alhamdulillah pertanyaannya Hening sampai disitu. Hening nggak nanya lebih lanjut. Bisa pening kepala ibu buat nyari jawaban 😆. Tapi kalo Hening udah sekolah dan belajar biologi, pasti akan menemukan jawabannya ya, Nak 😘.
![]() |
| Hening dan Momo |
Ah, senangnya ditanya-tanya Hening. Meski ibu nggak selalu bisa menjawab karena terbatasnya pengetahuan ibu. Tapi nggak apa-apa. Karena kita bisa nyari tau jawabannya di buku, artikel internet ataupun di Youtube. Xixixi
Betapa bersyukurnya ibu bisa diberi kesempatan mendidik dan merawat Hening. Ibu tidak bisa mengklaim Hening sebagai milik ibu. Karena nyawa ibu sendiri tidak menjadi milik ibu. Kadang kalau dipikir-pikir rasanya sedih banget gitu ya karena nggak bisa saling memiliki. Ah, tapi ngapain juga sedih. Kan masih bisa bersama di akhirat kelak, insyaa Allah. Semoga Allah berkenan menempatkan kita pada 1 rumah di akhirat nanti lagi ya, Nak. Berkumpul bersama dengan ayah, ibu, Hening dan tentu mas Yusuf.
Ibu jadi penasaran deh, mas Yusuf kayak gimana ya?! Karena ibu belum pernah sekalipun melihat mas, bahkan menyentuhnya pun belum pernah. Sedih, tapi nggak apa-apa. Itu adalah bagian dari takdir Allah untuk keluarga kita.
Hening ku sayang, sekali lagi maafkan ibu ya. Karena ibu banyak banget salahnya sama Hening. Ibu sering banget melukai perasaan Hening. Tapi ibu nggak pernah berhenti untuk berusaha menjadi lebih baik lagi. Ibu juga nggak pernah malu untuk minta maaf sama Hening. Maafin ibu ya, Nak.
![]() |
| Hening lagi bantu ibu di dapur |
Ibu juga harus banyak berterima kasih ke Hening. Karena Hening menjadi wasilah dari Allah untuk ibu bisa berubah jadi manusia lebih baik. Untuk bisa lebih mendekat lagi ke Allah. Dan bisa lebih banyak bersyukur, bersabar dan ikhlas.
Nak, Hening pasti sudah tau bahwa hidup di dunia hanyalah sekali. Kesempatan untuk beramal solih hanya bisa dilakukan di dunia. Maka habiskan waktu Hening untuk melakukan hal-hal yang baik ya, Nak. Tentu bukan untuk menyenangkan hati ibu dan ayah, melainkan untuk menyenangkan Allah. Bagaimana pun hidup ini hanya untuk Allah, bukan untuk manusia.
Tentu ibu akan selalu mendoakan yang baik-baik buat Hening.
Tumbuh dengan baik, ceria, bahagia, penuh semangat, selalu mau belajar, dan memberi manfaat ya, Nak.
Seperti yang selalu ibu ucapkan setiap malam sebelum tidur. Ibu sayang Hening. Sampai kapanpun ibu akan selalu sayang Hening.
Salam sayang,
Ibu Cimut (Nama yang Hening berikan buat ibu)










Hallo Hening, ini tante mampir ke blog bunda, karena membaca komentar bunda di blog tante, tahun 2018 silam... Hehehee, Hening belum lahir ya. Senang sekali ya, Hening diberikan surat untuk hening. 1 tahun ke depan, Hening Insya Allah menjadi anak sholeha, pintar dan menyenangkan orang tua ya, Nak. Salam dari tante
ReplyDeleteAammiinn yaa mujibassailin. Terima kasih doanya, tante. Iya nih, Hening lahirnya 2021 lalu 😍
Delete